Tadabbur Surah Al Anbiya – Yasser Al-Dosari
Surah Al-Anbiya’ (Arab: الأنبياء , al-Anbiyā’ , “Nabi-Nabi”) adalah surah ke-21 dalam Al-Qur’an. Surah yang terdiri atas 112 ayat ini termasuk golongan surah Makkiyah. Nama al-anbiya (bahasa arab:nabi-nabi) digunakan karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surah Al-Anbiya menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekkah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad SAW. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surah itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad SAW supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
1. | Hari perhitungan amal manusia telah dekat kepada manusia, sekalipun mereka selalu mengingkari dan melalaikannya. |
2. | Setiap ada ayat Al-Qur’an datang kepada orang-orang musyrik, mereka pasti mendengarkannya dengan sikap mengejek. |
3. | Hati orang-orang musyrik itu selalu melalaikan hari akhirat, dan mereka merahasiakan rencana jahat mereka kepada Nabi. Mereka berkata: “Bukankah Muhammad adalah manusia seperti kita juga? Patutkah kalian mengikuti Muhammad yang datang membawa sihir berupa Al-Qur’an? Padahal kalian tahu bahwa Al-Qur’an adalah sihir.” |
4. | Muhammad berkata: “Wahai Tuhanku, Engkau mengetahui semua ucapan di langit dan di bumi. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” |
5. | Bahkan orang-orang musyrik berkata: “Al-Qur’an ini adalah perkataan orang yang mengigau, atau Muhammad telah merekayasa kebohongan, atau Muhammad juga seorang penyair. Karena itu, seharusnya Muhammad dapat menunjukkan mukjizat kenabian kepada kita sebagaimana rasul-rasul dahulu.” |
6. | Sebelum kaum kafir Quraisy, setiap negeri yang penduduknya tidak mau beriman kepada Rasul-Nya, pasti negeri mereka Kami binasakan. Apakah dengan cara begitu mereka baru mau beriman? |
7. | Wahai Muhammad, sebelum kamu, orang yang Kami utus menjadi rasul hanyalah laki-laki. Mereka Kami beri wahyu. Karena itu, tanyakanlah kepada ulama Yahudi dan Nasrani jika kalian tidak mengetahui. |
8. | Orang-orang yang Kami jadikan rasul itu adalah manusia biasa yang hidup dengan makan dan minum, dan mereka pun tidak kekal hidupnya. |
9. | Kemudian, semua janji Kami kepada para rasul itu Kami penuhi. Lalu Kami selamatkan rasul-rasul itu dan pengikutnya dari adzab yang menimpa umatnya. Sedangkan orang-orang yang melanggar ajaran tauhid Kami binasakan. |
10. | Wahai manusia, Kami benar-benar telah menurunkan Al-Qur’an kepada kalian, sebuah kitab suci yang mengajarkan cara hidup mulia bagi kalian. Tidakkah kalian mau berpikir? |
11. | Amat banyak negeri yang telah Kami binasakan karena penduduknya berbuat kafir dan syirik. Setelah mereka binasa, Kami tumbuhkan generasi baru. |
12. | Wahai Muhammad, ketika mereka merasakan adzab Kami, tiba-tiba saja mereka melarikan diri dari negerinya. |
13. | Wahai kaum musyrik, janganlah kalian melarikan diri dari negeri kalian. Kembalilah kalian ke tempat tinggal kalian dan kebiasaan kalian berbuat dosa dahulu. Supaya orang-orang lain dapat bertanya kepada kalian mengapa kalian ditimpa adzab. |
14. | Orang-orang musyrik itu berkata: “Alangkah celakanya kami! Sungguh kami dahulu orang-orang yang berbuat kafir dan syirik.” |
15. | Begitulah pengakuan orang-orang kafir dan musyrik sampai Kami jadikan mereka binasa laksana tanaman yang habis sekali panen. |
16. | Kami ciptakan langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya bukan untuk bersenang-senang. |
17. | Kalau Kami bermaksud mengambil anak atau istri, niscaya Kami mengambil malaikat atau bidadari yang ada di sisi Kami, bukan manusia, jika Kami mau melakukan. |
18. | Bahkan Kami telah memenangkan kalimat tauhid atas kalimat syirik dan kekafiran. Kalimat tauhid melenyapkan kalimat syirik dan kekafiran. Kalimat syirik dan kekafiran itu tiba-tiba lenyap. Wahai golongan musyrik, celakalah kalian karena kalian telah memberikan sifat yang tidak patut bagi Allah. |
19. | Semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah semata. Begitu juga apa saja yang ada di antara keduanya. Para malaikat yang ada di sisi-Nya tidak enggan untuk taat kepada-Nya tanpa merasa penat. |
20. | Para malaikat itu selalu taat dalam memuji Allah, malam maupun siang hari. Para malaikat tidak pernah bosan menyembah Allah. |
21. | Apakah tuhan-tuhan yang dibuat oleh kaum musyrik dari benda-benda itu dapat menghidupkan kembali orang yang telah mati? |
22. | Sekiranya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya tuhan-tuhan itu berebut kekuasaan sehingga langit dan bumi menjadi rusak. Karena itu, Tuhan penguasa ‘Arsy Mahasuci dari keyakinan-keyakinan sesat yang mereka katakan. |
23. | Allah tidak dituntut tanggung jawab-Nya atas segala tindakan-Nya. Tetapi orang-orang musyriklah yang dituntut tanggung jawab mereka, |
24. | mengapa mereka mengadakan tuhan-tuhan selain Allah? Wahai Muhammad, katakanlah: “Datangkanlah bukti-bukti kebenaran kalian tentang adanya tuhan-tuhan selain Allah. Al-Qur’an adalah peringatan bagi orang-orang yang hidup sezaman denganku, sedangkan kitab-kitab suci sebelumnya adalah peringatan bagi orang-orang sebelumku. Kebanyakan manusia mendustakan ajaran tauhid, dan mereka selalu mengingkari keesaan Allah.” |
25. | Rasul-rasul yang Kami utus sebelum kamu pasti Kami berikan wahyu kepadanya bahwa Akulah tuhan yang sebenarnya dan tidak ada tuhan yang lain. Karena itu taatlah kepada-Ku. |
26. | Kaum musyrik berkata: “Tuhan Yang Mahabelas kasih mempunyai anak.” Allah Mahasuci dari perkataan dusta itu. Bahkan Allah mempunyai hamba-hamba yang selalu taat beribadah kepada-Nya. |
27. | Hamba-hamba yang taat itu tidak pernah menyalahi perintah-Nya dan mereka senantiasa menaati perintah yang diberikan kepada mereka. |
28. | Allah mengetahui semua yang ada di depan dan di belakang hamba-hamba-Nya. Di akhirat, hamba-hamba yang taat itu tidak mau memberikan pembelaan kepada orang-orang berdosa. Mereka hanya membela orang-orang yang diridhai dan senantiasa takut kepada Allah. |
29. | Siapa saja di antara hamba-hamba yang taat berkata: “Sesungguhnya aku adalah tuhan selain Allah”, maka dia akan Kami siksa dalam neraka Jahanam. Demikianlah Kami memberi hukuman kepada orang-orang yang berbuat syirik. |
30. | Tidakkah orang-orang kafir itu mau berpikir bahwa langit dan bumi pada awalnya satu benda. Lalu Kami pisahkan menjadi langit dan bumi. Segala sesuatu yang hidup Kami ciptakan dari air. Tidakkah orang-orang kafir itu mau beriman? |
31. | Di muka bumi Kami pancangkan gunung-gunung agar bumi menjadi stabil. Kami menjadikan jalan-jalan di muka bumi itu, supaya manusia dapat melewati jalan itu untuk mencapai tempat tujuannya. |
32. | Kami menjadikan langit sebagai atap yang senantiasa tersangga, tetapi orang-orang kafir senantiasa mengingkari bukti-bukti kekuasaan Allah. |
33. | Allah lah Tuhan yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Matahari dan bulan masing-masing beredar pada orbitnya. |
34. | Wahai Muhammad, tidak ada seorang manusia pun sebelum kamu yang Kami jadikan hidup kekal. Apakah jika kelak kamu mati, orang-orang kafir bisa hidup kekal? |
35. | Setiap makhluk yang bernyawa pasti mengalami kematian. Wahai manusia, kalian akan diuji dengan nasib baik dan buruk untuk menguji keimanan kalian. Kalian kelak pasti dikembalikan kepada Kami. |
36. | Wahai Muhammad, jika orang-orang kafir melihat kamu, mereka senantiasa mengejek kamu. Mereka berkata kepada sesama mereka: “Apakah orang semacam ini patut mencela tuhan-tuhan kalian?” Orang-orang kafir senantiasa mencela Tuhan Yang Mahabelas kasih dengan sikap penuh kecongkakan. |
37. | Manusia diciptakan dengan sifat terburu-buru. Wahai manusia, akan Aku perlihatkan bukti-bukti kekuasaan-Ku kepada kalian. Karena itu, janganlah kalian minta disegerakan turunnya adzab kepada kalian. |
38. | Orang-orang kafir berkata: “Wahai kaum mukmin, kapankah adzab Allah yang kalian janjikan itu datang kepada kami, jika ucapan kalian itu benar?” |
39. | Sekiranya orang-orang kafir menyadari bahwa kelak di akhirat mereka tidak lagi dapat melarikan diri dari siksa neraka, dan tidak seorang pun yang dapat menolong mereka, tentu mereka tidak akan meminta segera diturunkan adzab kepada mereka. |
40. | Bahkan adzab Allah akan menimpa orang-orang kafir dengan tiba-tiba. Mereka menjadi bingung dan tidak sanggup menolaknya serta tidak diberi tenggang waktu lagi. |
41. | Wahai Muhammad, sungguh beberapa orang rasul sebelummu telah diperolok-olok. Orang-orang yang memperolok-olok para nabi pasti mendapatkan adzab karena perbuatan mereka itu. |
42. | Wahai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kalian dari adzab Allah, Tuhan Yang Mahabelas kasih, bila tiba-tiba adzab datang di waktu malam atau siang hari?” Bukankah orang-orang kafir itu senantiasa mengingkari ancaman-ancaman dari Tuhan mereka? |
43. | Apakah orang-orang kafir itu mempunyai tuhan-tuhan lain yang dapat melindungi mereka dari siksa Kami? Tuhan-tuhan mereka tidak akan mampu menolong diri mereka sendiri. Orang-orang kafir itu kelak tidak mempunyai pembela yang dapat menyelamatkan mereka dari adzab Kami. |
44. | Di dunia ini, sungguh orang-orang kafir dan nenek moyang mereka Kami beri kesenangan sementara sepanjang hidup mereka. Tidakkah orang-orang kafir Quraisy mau memikirkan bahwa kekuasaan mereka di negeri Makkah Kami kurangi sedikit demi sedikit? Karena itu mungkinkah kaum kafir Quraisy dapat menang di negeri Makkah? |
45. | Wahai Muhammad, katakanlah: “Dengan Al-Qur’an ini, aku sampaikan ancaman kepada kalian.” Akan tetapi, orang yang menutup pendengarannya tidak akan mau memperhatikan seruanmu ketika mereka diberi ancaman. |
46. | Di akhirat kelak, apabila orang-orang kafir terkena adzab Tuhanmu sedikit saja mereka berkata: “Alangkah celakanya kami! Sesungguhnya semua ini akibat kezhaliman kami di dunia dahulu.” |
47. | Pada hari kiamat Kami akan melakukan penimbangan amal manusia secara adil. Tidak seorang pun diperlakukan aniaya, sekalipun hanya seberat biji sawi. Catatan amal setiap manusia pasti Kami tunjukkan kepadanya. Cukuplah Kami sendiri yang menghitung amal manusia. |
48. | Sungguh kepada Musa dan Harun telah Kami berikan Taurat, kitab yang membedakan antara yang hak dan yang batil. Kitab itu menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang taat dan bertauhid, |
49. | yaitu orang-orang yang takut kepada Tuhannya sekalipun ia tidak dapat melihat-Nya. Mereka senantiasa merasa sangat takut akan datangnya hari kiamat. |
50. | Wahai manusia, Al-Qur’an ini adalah suatu kitab yang penuh berkah yang Kami turunkan kepada kalian yang mengajak kepada kebajikan. Karena itu, apakah kalian akan selalu menolaknya? |
51. | Sungguh Kami telah karuniakan pikiran yang sehat kepada Ibrahim yang hidup sebelum kamu. Kami senantiasa mengetahui apa yang ia lakukan. |
52. | Tatkala Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apa sebenarnya fungsi patung-patung yang kalian sembah itu?” |
53. | Ayah Ibrahim dan kaumnya berkata: “Sejak dahulu nenek moyang kami sudah menyembah patung-patung, dan itulah yang kami warisi dari mereka.” |
54. | Ibrahim berkata: “Sungguh kalian dan nenek moyang kalian benar-benar telah sesat.” |
55. | Ayah Ibrahim dan kaumnya berkata: “Apakah engkau membawa agama baru kepada kami, ataukah engkau mengejek agama kami?” |
56. | Ibrahim berkata: “Bukan begitu! Tuhan kalian yang sebenarnya adalah Tuhan penguasa langit dan bumi. Tuhan yang telah menciptakan keduanya. Aku adalah salah seorang yang menjadi saksi atas kebenaran semua itu. |
57. | Demi Allah, sungguh patung-patung kalian akan aku obrak-abrik setelah kalian meninggalkan kuil ini.” |
58. | Ibrahim pun mengobrak-abrik patung-patung itu sampai hancur berantakan. Hanya patung yang paling besar yang ia sisakan, agar para penyembahnya mau sadar. |
59. | Kaum Ibrahim berkata: “Siapa yang telah merusak berhala-berhala kita ini? Sungguh dia termasuk golongan orang yang berbuat zhalim.” |
60. | Kaum Ibrahim berkata: “Kami mendengar ada seorang anak muda yang bernama Ibrahim. Dia suka mencela berhala-berhala ini.” |
61. | Kaum Ibrahim berkata: “Bawalah anak muda itu kemari! Bawalah dia ke hadapan orang banyak supaya orang-orang dapat menyaksikan anak muda itu.” |
62. | Kaum Ibrahim berkata: “Wahai Ibrahim, apakah engkau yang melakukan perusakan terhadap tuhan-tuhan kami?” |
63. | Ibrahim berkata: “Bukan aku. Tetapi yang melakukannya adalah patung paling besar itu. Cobalah kalian tanya patung-patung itu, jika memang patung-patung itu bisa bicara.” |
64. | Kaum Ibrahim pun tersadarkan, lalu di antara mereka ada yang berkata: “Sungguh kalian ini orang-orang yang berbuat zhalim.” |
65. | Kaum Ibrahim menundukkan kepala mereka seraya berkata: “Wahai Ibrahim, engkau sendiri tahu bahwa patung-patung itu tidak bisa bicara.” |
66. | Ibrahim berkata: “Kalau begitu mengapa kalian sembah? Kalian menyembah tuhan-tuhan selain Allah, padahal tuhan-tuhan itu sedikit pun tidak dapat memberi manfaat kepada kalian dan tidak pula dapat mencelakakan kalian. |
67. | Wahai kaumku, berhentilah kalian dari menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Apakah kalian tidak mau berpikir?” |
68. | Kaum Ibrahim berkata: “Bakarlah anak muda yang telah menghina tuhan-tuhan kalian ini. Belalah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar mau membela agama kalian.” |
69. | Allah berfirman: “Wahai api, dinginlah kamu, dan jangan membahayakan keselamatan Ibrahim.” |
70. | Kaum Ibrahim kemudian berupaya melakukan tipu muslihat kepada Ibrahim. Namun kaum Ibrahim itu justru Kami jadikan golongan orang yang lebih sengsara. |
71. | Kami selamatkan Ibrahim dan Luth dengan berpindah ke Baitul Maqdis, negeri yang Kami berkahi bagi seluruh manusia. |
72. | Kami berikan karunia tambahan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub. Masing-masing mereka Kami jadikan orang shalih. |
73. | Kami jadikan masing-masing mereka sebagai pemimpin yang memberikan petunjuk kepada manusia dengan izin Kami. Kami perintahkan kepada mereka untuk melakukan amal-amal shalih, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Mereka semua senantiasa taat kepada Allah. |
74. | Kami berikan kenabian dan kecerdasan kepada Luth. Kami selamatkan Luth dari negeri Sodom yang penduduknya suka melakukan homoseksual. Sungguh kaum Luth adalah golongan manusia yang sangat rusak moralnya. |
75. | Kami karuniakan rahmat yang banyak kepada Luth dari sisi Kami. Sesungguhnya Luth termasuk golongan orang shalih. |
76. | Ingatlah kisah Nuh, yang berdo’a sebelum adzab menimpa negerinya. Kami perkenankan do’anya itu. Nuh dan pengikutnya Kami selamatkan dari adzab yang sangat dahsyat. |
77. | Kami selamatkan Nuh dari kezhaliman kaumnya yang telah mendustakan ancaman-ancaman Kami. Sesungguhnya kaum Nuh adalah golongan orang yang sangat buruk. Karena itu, mereka semua Kami tenggelamkan. |
78. | Wahai Muhammad, ingatlah tentang kisah Dawud dan Sulaiman. Ketika Dawud dan Sulaiman mengadili perkara kebun seseorang yang dimasuki oleh domba-domba orang lain. Kami menyaksikan pengadilan Dawud dan Sulaiman atas perkara itu. |
79. | Kami karuniakan kecerdasan kepada Sulaiman untuk menyelesaikan perkara itu. Dawud dan Sulaiman masing-masing Kami karuniai kenabian dan kecerdasan. Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung kepada Dawud agar mudah ia manfaatkan. Sungguh mukjizat bagi Dawud ini Kamilah yang memberinya. |
80. | Kami ajarkan kepada Dawud cara membuat baju besi untuk kalian gunakan melindungi diri kalian dari serangan musuh. Karena itu, mengapa kalian tidak mau taat kepada Allah? |
81. | Kami tundukkan bagi Sulaiman angin kencang agar berhembus sesuai kehendak Sulaiman ke negeri yang Kami berkahi. Kami senantiasa mengetahui segala kejadian. |
82. | Kami tundukkan setan bagi Sulaiman agar menjadi tenaga-tenaga penyelam dan melakukan pekerjaan lainnya. Kami senantiasa mengawasi setan-setan itu agar tidak durhaka kepada Sulaiman. |
83. | Ingatlah tentang kisah Ayyub, ketika ia berdo’a kepada Tuhannya: “Wahai Tuhan, sungguh penyakit telah menimpaku, dan Engkau adalah Tuhan yang Mahabelas kasih.” |
84. | Kami perkenankan do’a Ayyub. Kami sembuhkan Ayyub dari penyakit yang menimpanya. Sebelum sakit, Ayyub Kami karuniai banyak anak, dan setelah sembuh juga Kami karuniai banyak anak sebagai rahmat dari sisi Kami, dan pelajaran bagi orang-orang yang taat kepada Allah. |
85. | Ingatlah tentang kisah Isma’il, Idris dan Dzulkifli. Masing-masing tergolong orang yang sabar. |
86. | Kami muliakan mereka dengan rahmat kenabian. Sesungguhnya mereka tergolong orang yang taat kepada Allah. |
87. | Ingatlah tentang kisah Dzun Nun yaitu Yunus. Ketika Yunus meninggalkan kaumnya yang durhaka dengan rasa marah. Yunus menyangka bahwa Kami tidak akan menghukum perbuatannya melarikan diri dari dakwah. Pada kegelapan malam, dalam perut ikan di tengah laut Yunus berdo’a: “Sesungguhnya tidak ada tuhan yang berhak dimohon perlindungannya kecuali Engkau. Engkau Mahasuci dari sifat kezhaliman. Sungguh aku termasuk golongan orang yang berbuat zhalim, karena telah bersangka buruk kepada Engkau.” |
88. | Kami pun mengabulkan permohanan Yunus. Kami selamatkan Yunus dari kegelapan dalam perut ikan. Begitu pula Kami selamatkan orang-orang mukmin dari bencana, bila mereka mau bertaubat dari dosa-dosa mereka. |
89. | Ingatlah tentang kisah Zakaria. Ketika Zakaria berdo’a kepada Tuhannya: “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup tanpa anak keturunan. Engkau Mahakekal lagi pemilik segala yang ditinggalkan manusia.” |
90. | Kami pun mengabulkan permohonan Zakaria. Kami karuniakan Yahya kepadanya. Kami jadikan istri Zakaria mengandung. Padahal sebelumnya ia mandul. Sungguh para nabi ini adalah orang-orang yang senantiasa bersegera beramal shalih dan berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan rasa takut. Para nabi adalah orang-orang yang senantiasa tunduk kepada Kami. |
91. | Ingatlah tentang kisah Maryam. Maryam senantiasa memelihara kesucian dirinya. Kemudian Kami hembuskan ruh Kami ke dalam rahimnya. Kami jadikan Maryam dan putranya sebagai bukti kekuasaan Allah bagi segenap manusia. |
92. | Wahai para nabi, sesungguhnya agama kalian itu adalah satu dan Aku adalah Tuhan kalian. Karena itu, taatlah kalian kepada-Ku. |
93. | Kemudian umat nabi-nabi itu berpecah belah, sebagian mukmin dan sebagian lagi kafir. Golongan mukmin maupun kafir itu kelak semuanya akan kembali kepada Kami. |
94. | Siapa saja yang melakukan amal shalih dengan penuh keimanan, maka setiap amalnya tidak akan disia-siakan. Sungguh Kami selalu mencatat amal shalih itu untuk kebaikan dirinya di akhirat. |
95. | Ingatlah tentang kisah sebuah negeri. Negeri itu Kami binasakan sehingga tidak lagi dapat dihuni. Sungguh penduduk negeri itu tidak akan bisa kembali lagi ke negerinya. |
96. | Ketika segala kerusakan dan kemaksiatan meraja-lela muncullah anak keturunan Ya�juj dan Ma’juj. Kemudian Allah turunkan adzab. Saat itu orang-orang kafir dari segala arah panik dan berlarian menghindari adzab Allah. |
97. | Hari kiamat itu pasti datang. Di hari kiamat, mata orang-orang kafir terbelalak seraya berkata: “Celakalah kami! Sungguh kami dahulu mengabaikan adanya hari kiamat ini, bahkan sungguh kami dahulu biasa berbuat syirik dan kekafiran.” |
98. | Wahai orang-orang kafir, sungguh kelak di akhirat, kalian dan tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah menjadi bahan bakar api Jahanam. Kalian semua pasti akan masuk ke dalam Jahanam. |
99. | Sekiranya sesembahan-sesembahan mereka itu benar-benar tuhan, tentu sesembahan-sesembahan mereka itu tidak akan masuk neraka. Semua manusia dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah masuk ke dalam neraka Jahanam serta kekal di dalamnya. |
100. | Penghuni neraka Jahanam mengeluarkan suara rintihan karena kesakitan. Dalam neraka, mereka tidak dapat mendengarkan suara apa pun. |
101. | Sesungguhnya Allah sejak awal telah menetapkan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka dijauhkan dari siksa neraka. |
102. | Orang-orang mukmin di surga tidak mendengar desis suara neraka. Mereka senantiasa memperoleh apapun yang mereka inginkan lagi kekal di dalamnya. |
103. | Pada hari kiamat, suasana penuh ketakutan yang hebat tidak menjadikan orang-orang mukmin merasa sedih. Para malaikat menyambut orang-orang mukmin dengan ucapan: “Inilah hari kebahagiaan yang dahulu pernah dijanjikan kepada kalian.” |
104. | Pada hari kiamat, Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas, sebagaimana Kami dahulu pertama kali memulai penciptaannya. Begitulah Kami akan menghidupkan kembali semua manusia sebagai ketetapan yang pasti. Sungguh kelak Kami pasti melakukannya. |
105. | Sungguh telah Kami tetapkan dalam Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur’an dan telah tertulis di Lauhul Mahfuzh, bahwa sesungguhnya surga hanya akan diberikan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih. |
106. | Sungguh apa saja yang ada dalam Al-Qur’an ini cukup menjadi pelajaran bagi orang-orang yang taat kepada Allah. |
107. | Wahai Muhammad, Kami utus kamu hanyalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. |
108. | Wahai Muhammad, katakanlah: “Sesungguhnya aku diberi wahyu, yaitu: ‘Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa. Karena itu, mengapa kalian tidak mau menjadi orang-orang yang beragama Islam?'” |
109. | Wahai Muhammad, jika orang-orang musyrik menolak ajaranmu, katakanlah kepada mereka: “Aku menyampaikan berita kepada kalian tentang kedatangan ancaman adzab Allah kepada kalian, sudah dekat atau masih lama, aku dan kalian sama-sama tidak tahu.” |
110. | Sesungguhnya Allah mengetahui setiap perkataan yang kalian ucapkan dan apa pun yang kalian sembunyikan dalam hati kalian. |
111. | Sungguh aku tidak tahu apakah ditundanya adzab kepada kalian itu sebagai cobaan bagi kalian, agar kalian dapat bersenang-senang sampai masa tertentu. |
112. | Muhammad berdo’a: “Wahai Tuhanku, berikanlah keputusan berkenaan dengan diriku dan kaum kafir Quraisy dengan benar dan adil.” Wahai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir Quraisy: “Tuhan kita adalah Tuhan Yang Mahabelas kasih, Tuhan yang pertolongan-Nya selalu kita harapkan, sebagaimana yang biasa kalian sebut-sebut.” |